Minggu, 09 September 2012

Surah Al-Muddatstsir

Surah Al-Muddatstsir terdiri dari 56 ayat. Keseluruhannya disepakati turun sebelum hijrah. Bahkan ayat satu sampai dengan ayat tujuh dinilai oleh banyak ulama sebagai bagian dari wahyu-wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Ada yang berpendapat bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu ketiga atau keempat, bahkan ada yang berpendapat awal surah ini turun setelah turu

nnya lima ayat pertama surah Iqra’. Tetapi ini diperselisihkan oleh ulama.

Namanya “Surah Al-Muddatstsir” merupakan satu-satunya nama bagi kumpulan ayat-ayat ini. 97 Ia terambil dari ayat pertama surah ini, apapagi kata tersebut hanya ditemukan sekali dalam Al-Qur'an, yaitu dalam surah ini. Nama tersebut telah dikenal sejak masa Nabi saw.

Menyelimuti diri atau diselimuti dalam konteks ayat ini bertujuan menghilangkan rasa takut yang meliputi jiwa Nabi Muhammad saw beberapa saat sebelum turunnya ayat-ayat ini. Biasanya, bila seseorang takut, ia akan menutupi dirinya atau ia akan menggigil, dan saat itu selimut akan sangat bermanfaat. Inilah yang terjadi pada diri Nabi Muhammad saw, khususnya pada masa awal kedatangan malaikat Jibril kepada beliau.

Apa pun penyebab rasa takut beliau yang dipahami dari sebab nuzul ayat serta dari celah-celah kata “Al-Muddatstsir”, namun itu sama sekali tidak mengurangi keagungan Rasul saw. Perasaan serupa pernah dialami oleh Nabi Musa as ketika beliau melihat tongkatnya berubah menjadi ular (QS. Thaha [ 20]: 21), bahkan Nabi Musa as “lari ke belakang tanpa menoleh” (QS. An-Naml [27]: 10). Hal-hal semacam ini untuk menggambarkan bahwa para nabi, walaupun memunyai keistimewaan-keistimewaan dari segi spiritual, namun mereka tidak luput dari naluri kemanusiaan, seperti rasa takut.

Di sisi lain, tersirat pula dari kata “Wahai orang yang berselimut” rasa kasih sayang serta “kedekatan” Tuhan kepada pribadi yang diseru itu. Karena, salah satu cara yang digunakan oleh bahasa untuk menggambarkan hal tersebut adalah memanggil seseorang dengan keadaannya sewaktu ia dipanggil.

Tema dan Tujuan Utama Surah

Awal surah ini memberi tuntunan kepada Nabi Muhammad saw guna suksesnya dakwah beliau, lalu disusul dengan uraian tentang persoalan-persoalan akidah, sebagaimana halnya surah-surah yang turun sebelum hijrah. Intinya adalah keniscayaan Kiamat, surga, dan neraka, serta kaitan antara amal manusia dan perolehannya di hari akhir kelak. Tujuan surah ini bagi Nabi Muhammad saw adalah dorongan untuk menyiapan mental guna lebih bersungguh-sungguh dalam usaha memberi peringatan Di samping itu, untuk memantapkan keyakinan tentang keniscayaan Kiamat guna menghindar dari ancaman siksa yang bakal terjadi di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar