Minggu, 03 Februari 2013

kejujuran

Katakan dengan jujur kalau semua yang kau rasa itu cinta Katakan juga dengan penuh kasih kalau semua yang kamu rasa itu sebuah ketulusan dari lubuk hati yang terdalam... Dan jangan pernah mengatakan apa yang tidak kamu rasakan karena cinta bukan sebuah permainan Demi kesenangan yang kemudian akan menghancurkan Dan kini ku nyatakan jika kamu adalah pilihan jika kamu menghendaki maka katakanlah padaku kalau kamu juga mencintaiku tulus tanpa mengharap lebih dariku karna ku tak punya satu lebih untukmu karena yang kupunya hanya rasa yang sempat hancur porak pranda tak bersisa Tolong pangeran ku bangun kembali puing-puing di setiap relung raga tak berjiwa bersisakan cinta yang sempat terabaikan Cintai ku dari hati bukan hanya kata nurani yg kamu yakini tapi sungguhpun kamu mengahendaki aku akan siap menerima rasa yang kamu punya

atas hati

Mengurai cerita ku dalam kesepian Menuai kesedihan yang tak dapat lagi ku ungkapkan Andai aku jadi yang semua orang miliki Tapi aku hanya bisa bersandar dalam hati tanpa ada yang bisa mengerti Atas hati yang kini ku miliki Atas apa aku hidup mendusta Sampai air mata habis tak bersisa Resah ku tlah penuhi tiap relung-rerlung yang tak lagi berpalung Tak jua berhujung tak pula bisa bersama jiwa yang bersisa Aku hanyalah serpihan karang yang tumbang dalam bimbang Aku bukanlah laut yang bisa pasang surut Dan bukan pula ombak yang bisa menerjang semua penghalang Bisakah serpihan karang itu terbebas lepas ke laut luas sebuah kehidupan Kehidupan yang selallu mengapitku dengan luka dan Fatamorgana cinta Aku tak ingin jadi fatamorgana dalam cinta Tak pula mau jadi lukisan maya sebuah rasa Aku nyata,Aku ada Bisakah engkau merengkuhku wahai insan yang slallu aku nantikan

goresan

Andaikan rasa itu tak pernah ada Serpihan-serpihan perasaan kerinduan takan mungkin tersiratkan terlukiskan Goresan demi goresan ungkapan kerinduan tertuangkan dalam secarik kertas bertintakan emas Sang bidadari mimpi menunggu pangeran datang tuk menghampiri namun enggan juga dia kembali... Butir-butir pasir tertiup angin semilir menuju pantai terhadang gelombang menerjang karang, tak juga jadi halang rintang menanti sang pangeran tersayang...